Jumat, 15 Januari 2010

Hidup anda hanya 90 detik!!

Hidup anda hanya 90 detik!!

Dalam kehidupan sehari-hari manusia di dunia sudah seharusnya selalu mengingat akan kehidupan akhirat. Kehidupan akhirat adalah tujuan hidup sebenarnya dan manfaatkanlah waktu yang sangat pendek dari kehidupan di dunia untuk mendapatkan keuntungan di akhirat.

Peringatan akan kebaikan dan keburukan hidup di dunia Allah Subhana Wa Taala sendiri yang menjelaskan dalam Al - Qur'an.
· Firman Allah dalam surah Al Mu’minuun, ayat 112 – 114: "Allah bertanya: Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi ?"."Mereka menjawab: Kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung"."Allah berfirman: Kamu tidak tinggal di bumi melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui".

Bila manusia tidak menggunakan kehidupan dunia untuk mencari status yang baik di akhirat maka jadilah kehidupan dunia ini bagi manusia tersebut sebagai main-main atau senda-gurau, atau dapat diumpamakan seperti permainan "Monopoli".
· Firman Allah dalam surah Al An’aam, ayat 32: "Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain main-main dan senda-gurau belaka, dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidaklah kamu memahaminya!"
· Firman Allah dalam surah Al Ankabuut, ayat 64:"Maka tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda-gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui".
· Kehidupan Dunia

Beberapa ayat Al Quran menegaskan bahwa kehidupan dunia hanya mempunyai waktu yang sangat singkat dibandingkan dengan kehidupan akhirat.

Malaikat-malaikat dan Jibril naik menghadap kehadapan Tuhan dalam
sehari, yang ukurannya sama dengan lima puluh ribu tahun.
QS. Al Ma’aarij (70) : 4

Dijelaskan dalam ayat tersebut bahwa 50.000 tahun di dunia sama dengan satu hari di akhirat dengan kata lain seseorang yang berumur 50 tahun menjalani kehidupan di dunia sama dengan 90 detik waktu akhirat. Sedemikian singkat manusia hidup di dunia yaitu 90 detik dalam waktu akhirat. Sedangkan setelah itu manusia akan menjalani kehidupan di akhirat selamanya (kekal).

Manfaatkanlah waktu yang sangat pendek dari kehidupan di dunia untuk mendapatkan keuntungan dikehidupan akhirat karena kehidupan manusia yang sebenarnya adalah kehidupan akhirat.
Hai kaumKu, sesungguhnya kehidupan di dunia ini hanyalah kesenangan
sementara dan sesungguhnya akhirat itulah yang kekal.
QS. Al Mu'min (40) : 39

Kehidupan di dunia yang bagaimana yang akan merugikan manusia pada kehidupan akhirat ? Dan kehidupan di dunia yang bagaimana yang akan menguntungkan pada kehidupan akhirat ?
Kehidupan di dunia yang menguntungkan pada kehidupan akhirat adalah kehidupan yang menurut aturan yang sudah ditentukan oleh Allah SWT dan sesuai dengan janji dan perintah Allah bahwa, hidup manusia di dunia hanya untuk beribadah dan mengabdi pada Allah SWT.

Katakanlah : Sesungguhnya Shalatku, lbadahku, Hidupku,
dan Matiku hanya untuk Allah Tuhan Semesta Alam.
QS. Al‑An'aan (6) : 162

Bila manusia tidak menggunakan kehidupan dunia untuk mencari status yang baik di akhirat maka jadilah kehidupan di dunia ini bagi manusia tersebut sebagai main‑main dan senda-gurau, atau dapat kita umpamakan seperti permainan ” Monopoli.”

Dan sesungguhnya Akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.
QS. Al Ankabut (29) : 64

Jelas bahwa tujuan hidup manusia di dunia, pada hakekatnya adalah untuk mencari dan mengumpulkan bekal sebanyak‑banyaknya bagi kehidupan akhirat.Tingkat derajat manusia di akhirat nanti, ditentukan oleh sedikit banyaknya bekal yang dibawa dari dunia. Semakin banyak bekalnya maka akan semakin tinggi pula tingkat kemuliaannya. Apa yang dimaksud dengan ” bekal ” itu ?

Barang siapa menghendaki keuntungan di akhirat akan kami tambah
keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia
kami berikan ketiadaannya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada
baginya suatu bagianpun di akhirat.
QS. As‑Syurra (42) : 20

Yang dimaksud bekal yang diperlukan untuk mendapatkan kedudukan yang tinggi di akhirat adalah pahala. Pahala adalah hadiah yang diberikan Allah kepada manusia apabila ia lulus dari ujian yang dihadapinya. Ujian‑ujian ini pada dasarnya terletak pada dua jalur, yaitu jalur hablum minallah dan jalur hablum‑minannas.
Pada, kedua jalur ini. Allah dan Rasul‑Nya telah menentukan "aturan" bagaimana manusia harus bersikap. Misalnya saja, dalam jalur hablum‑minannas ditegaskan manusia diwajibkan berzakat. Semua aturan tentang zakat tertuang lengkap dalam AI‑Quran dan Hadits Rasulullah SAW.
Barang siapa yang dapat tetap patuh melaksanakan aturan ini, dengan niat semata­-mata karena Allah, maka ia disebut orang yang bertaqwa. Dan dia akan memperoleh pahala, yang kelak akan dirasakan kenikmatannya di akhirat nanti. AI‑Quran menjelaskan bahwa setiap manusia akan memperoleh ganjaran (pahala) dari Allah, atas perbuatan yang dilakukannya sendiri.

Tiap‑tiap jiwa akan merasakan mati dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam surga. Maka sungguh ia beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah
kesenangan yang memperdayakan.
QS. Ali Imran (3) : 185

Tidak ada komentar:

Posting Komentar