Selasa, 09 Februari 2010

Kenapa Hanya umat Nabi Muhammad SAW yang masuk sorga?

Kenapa Hanya umat Nabi Muhammad SAW yang masuk sorga?

Pertanyaan diatas memang terlihat tidak adil untuk orang diluar agama islam dan menimbulkan perdebatan yang tidak ada habisnya, bagaimana dengan bunda theressa atau mahatma gandhi yang bukan beragama islam ? apakah Allah begitu kejamnya untuk orang diluar islam?

Islam hanyalah ‘nama’ untuk sebuah ajaran

islam itu sebenarnya hanyalah sebuah NAMA untuk suatu ajaran untuk mengenal Allah yang menciptakan manusia dan alam dengan segala isinya. jadi sebelum adanya NAMA islam , juga ada yang NAMAnya kristen atau yang lainnya sebelum islam..yang menjadi persoalan sekarang kenapa hanya orang islam yang bisa masuk sorga(menurut orang islam) sedangkan agama lain semuanya masuk neraka? dimana keadilan Allah versi agama selain islam? padahal kalau Allah menilai manusia dari sisi akhlak dan kebajikannya bukankah agama lainpun banyak yang melakukan hal yang sama?

Hukum yang berlaku di akherat nanti

sewaktu Allah menurunkan nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW, maka hukum yang berlaku sejak di angkatnya Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul sampai hari kiamat nanti adalah hukum yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW!! dan umat manusia yang dilahirkan sewaktu nabi Muhammad diangkat sampai hari kiamat nanti(termasuk kita yg hidup hari ini), maka hukum/aturan yang diakui oleh Allah di akherat nanti hanyalah hukum yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW (yaitu Al-Qur’an). Jadi umat sebelum Nabi muhammad tidak terkena oleh hukum ini (islam). dan manusia sekarang ini yang tidak tahu Nabi Muhammad/islam maka tidak terkena hukum ini ( tapi apakah ada manusia yang tidak tahu islam?).

bagaimana dengan orang ‘berlabel ‘ islam, apakah mereka masuk sorga semua?

Dimana keadilan Allah ,kalau semua orang diluar islam masuk neraka? Bukankah semua manusia ini ciptaan-Nya? Orang yang berlabel islam janganlah berbangga bahwa mereka akan dengan gampangnya bisa masuk sorga karena merasa sudah menjadi pengikut nabi Muhammad SAW, karena sesungguhnya untuk ke sorga itu sesuatu yang sangat sulit dan sangat ‘mahal’, butuh ‘bekal’ yang sangat banyak . kalau orang yang bukan beragama islam masuk neraka karena mereka tidak menjalankan aturan yang berlaku, maka orang yang berlabel islam tapi tidak menjalankan aturan /hukum islam maka hukuman anda di akherat nanti pasti akan lebih berat lagi!! Karena kita sudah berlabel islam tapi tidak menjalankan aturan yang ada dalam Al-Quran maka bisa dipastikan Allah pun akan lebih marah ke anda, karena anda sudah tahu, masuk kedalamnya, tapi tidak menjalankan aturan-Nya. Bisa di bayangkan… mungkin kalau orang diluar islam ada di neraka tingkat tiga, mungkin kita yang berlabel islam malah di neraka tingkat tujuh!!.....jadi janganlah memikirkan orang lain /agama lain akan masuk neraka apa tidak…anda sendiri yang membaca tulisan ini akan di tempatkan oleh Allah di neraka tingkat berapa, karena semakin tinggi tingkat neraka semakin panas kawan…..sekali lagi janganlah dalam beragama memikirkan orang lain,janganlah anda memikirkan bunda theressa, mahatma Gandhi atau osama bin laden masuk sorga atau neraka…anda sendiri bisa selamat ngak?? Sudah berapa banyak ‘bekal’ anda hari ini? Kalau anda merasa sudah banyak, maka bisa jadi andapun calon penghuni neraka……


Pertanyaan diatas memang terlihat tidak adil untuk orang diluar agama islam dan menimbulkan perdebatan yang tidak ada habisnya, bagaimana dengan bunda theressa atau mahatma gandhi yang bukan beragama islam ? apakah Allah begitu kejamnya untuk orang diluar islam?
Islam hanyalah ‘nama’ untuk sebuah ajaran
islam itu sebenarnya hanyalah sebuah NAMA untuk suatu ajaran untuk mengenal Allah yang menciptakan manusia dan alam dengan segala isinya. jadi sebelum adanya NAMA islam , juga ada yang NAMAnya kristen atau yang lainnya sebelum islam..yang menjadi persoalan sekarang kenapa hanya orang islam yang bisa masuk sorga(menurut orang islam) sedangkan agama lain semuanya masuk neraka? dimana keadilan Allah versi agama selain islam? padahal kalau Allah menilai manusia dari sisi akhlak dan kebajikannya bukankah agama lainpun banyak yang melakukan hal yang sama?
Hukum yang berlaku di akherat nanti
sewaktu Allah menurunkan nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW, maka hukum yang berlaku sejak di angkatnya Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul sampai hari kiamat nanti adalah hukum yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW!! dan umat manusia yang dilahirkan sewaktu nabi Muhammad diangkat sampai hari kiamat nanti(termasuk kita yg hidup hari ini), maka hukum/aturan yang diakui oleh Allah di akherat nanti hanyalah hukum yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW (yaitu Al-Qur’an). Jadi umat sebelum Nabi muhammad tidak terkena oleh hukum ini (islam). dan manusia sekarang ini yang tidak tahu Nabi Muhammad/islam maka tidak terkena hukum ini ( tapi apakah ada manusia sekarang yang tidak tahu islam?).
bagaimana dengan orang ‘berlabel ‘ islam, apakah mereka masuk sorga semua?
Dimana keadilan Allah ,kalau semua orang diluar islam masuk neraka? Bukankah semua manusia ini ciptaan-Nya? Orang yang berlabel islam janganlah berbangga bahwa mereka akan dengan gampangnya bisa masuk sorga karena merasa sudah menjadi pengikut nabi Muhammad SAW, karena sesungguhnya untuk ke sorga itu sesuatu yang sangat sulit dan sangat ‘mahal’, butuh ‘bekal’ yang sangat banyak . kalau orang yang bukan beragama islam masuk neraka karena mereka tidak menjalankan aturan yang berlaku, maka orang yang berlabel islam tapi tidak menjalankan aturan /hukum islam maka hukuman anda di akherat nanti pasti akan lebih berat lagi!! Karena kita sudah berlabel islam tapi tidak menjalankan aturan yang ada dalam Al-Quran maka bisa dipastikan Allah pun akan lebih marah ke anda, karena anda sudah tahu, masuk kedalamnya, tapi tidak menjalankan aturan-Nya. Bisa di bayangkan… mungkin kalau orang diluar islam ada di neraka tingkat tiga, mungkin kita yang berlabel islam malah di neraka tingkat tujuh!!.....jadi janganlah memikirkan orang lain /agama lain akan masuk neraka apa tidak…anda sendiri yang membaca tulisan ini akan di tempatkan oleh Allah di neraka tingkat berapa, karena semakin tinggi tingkat neraka semakin panas kawan…..sekali lagi janganlah dalam beragama memikirkan orang lain,janganlah anda memikirkan bunda theressa, mahatma Gandhi atau osama bin laden masuk sorga atau neraka…anda sendiri bisa selamat ngak?? Sudah berapa banyak ‘bekal’ anda hari ini? Kalau anda merasa sudah banyak, maka bisa jadi andapun calon penghuni neraka……

Jumat, 15 Januari 2010

Seberapa Bahagia Bangsa Kita?
Adrian White dari Universitas Leicester bikin survei belum lama ini, bangsa apa paling bahagia di dunia. Hasilnya bukan dari negara terkaya, melainkan bangsa Denmark. Bukti bahwa tidak semua bisa dibeli dengan uang. Indonesia termangu di urutan ke-64.
Survei lain satu dasawarsa lalu menyimpulkan pesan yang sama. Kebahagiaan orang di dunia tidak bertambah secara signifikan sejak tahun 1950. Kemajuan teknologi, ekonomi, dan fasilitas dunia ternyata tidak menambah kebahagiaan orang. Lalu apa?
Rasa bersyukur. Orang Denmark gampang bersyukur, menikmati hidup tanpa perlu berkelimpahan, hidup secukupnya (contentment), serta merasa tak perlu diperbudak kesuksesan. Kenapa Denmark bisa begitu?
Di Denmark pendidikan dan kesehatan gratis, hari tua terjamin, ditunjang filosofi hidup tak perlu ngoyo. Lain dari itu tingkat pengharapan (ekspektasi) orang Denmark rendah. Kesuksesan kecil saja sudah bikin mereka bahagia. Apabila gagal, mereka pun masih berbesar hati untuk bangkit lagi.
Itu berarti tingkat stres hidup orang Denmark minimal. Berbeda dengan seorang atlet nasional kita, yang kita kira sangat sehat, tercatat kena serangan jantung juga. Musababnya faktor stres. Pembuluh koroner jantung bisa saja menguncup (coronary spasm) kalau stres merundung.
Stres merusak badan, selain merongrong kebahagiaan. Sebagian besar penyakit orang sekarang, stres pemicunya. Jiwa yang gundah dihibahkan ke bentuk penderitaan badan (pscychosomatic). Hidup yang salah arah dan keliru pula menempuhnya menambah pikulan stres kebanyakan orang sekarang.
Paradoks ”n-Ach”
Pada awal modernisasi kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh spirit need-for-achievement (”virus jiwa n-Ach”). Jiwa bangsa-bangsa yang tak pernah merasa puas lebih laju akselerasi pembangunannya. Semua bangsa berlomba ingin lebih maju. Bangsa Troya dulu, dan bangsa Jepang sekarang, contohnya. Spirit tak pernah puas tersebut pokok pesatnya lonjakan ekonomi bangsa.
Namun, kini terbukti, bangsa yang didikte oleh keinginan dan ambisi tinggi tidak lebih berbahagia dari bangsa yang mendahulukan rasa bersyukur dan hidup secukupnya. Hal itu karena betul tak ada batas tertinggi buat kepuasan. Sayang hanya seperempat responden dunia yang meniscayai itu.
Dengan mengukur satisfaction with life index, kebahagiaan bangsa Jepang hanya di urutan ke-90 dunia. Negara kecil dan tak terlalu kaya, seperti Bahama, Swedia, Malta, Kosta Rika, dan Butan, termasuk 20 besar dunia dalam kebahagiaan bangsanya. Hidup juga perlu enjoy.
Survei kebahagiaan yang memakai data WHO, UNESCO, CIA, dan New Economic Foundation tersebut diukur dari kepuasan subyektif bangsa terhadap kesehatan, pendidikan, dan kekayaan relatif, selain tingkat pengharapan terhadap hidup. Makin rendah ekspektasi suatu bangsa, makin gampang tumbuh rasa bersyukurnya dan terangkat rasa bahagianya. Sebaliknya, makin tinggi ekspektasi bangsa, makin sering tidak puas dan menjadi kurang bahagia.
Kita melihat bagaimana orang Jepang berjalan kaki seperti dikejar hantu. Mereka rata-rata gila kerja dan tinggi ekspektasi dalam hidupnya. Begitu juga orang Korsel, China, dan Thailand, yang derajat kebahagiaannya masing-masing di urutan ke-102, ke-82, dan ke-76 saja. Tingkat pengejaran prestasi tanpa henti bangsa berbanding terbalik dengan tingkat perolehan kebahagiaan hidup.
Banyak uang tak bahagia
Filosofi orang banyak yang salah kaprah. Rata-rata orangtua membawa anak bersekolah dengan tujuan menjadi mesin pencetak uang semata. Kesuksesan hidup dibahasakan dengan uang.
Sejatinya uang betul penting. Tapi, bukan uang yang menambah kebahagiaan. Orang Denmark melihat kesuksesan hidup penting. Tapi, menikmati hidup, guyub bersama keluarga, dan teman dijadikan nilai utama. Supaya lebih berbahagia, ke situ patutnya arah hidup perlu dibawa.
Karena kesuksesan kebanyakan orang ditakar dengan uang dan harta, orang terjebak banting tulang demi uang dan harta semata. Uang, harta, dan kuasa berlimpah, tapi merasa tidak bahagia sering karena tak menyukai bidang pekerjaan. Rata-rata orangtua dan universitas sekarang telanjur keliru mengantar anak memetik kebahagiaan.
Orang bisa membeli ranjang emas, bukan tidur. Bisa membeli seks, bukan cinta. Bisa membeli obat, bukan kesehatan. Jadi benar adanya paradigma pendidikan mesti diputar agar para lulusannya bekerja hanya di profesi yang betul dicintai. Itu juga sebabnya uji motivasi masuk universitas sekarang dipandang penting menyeleksi agar kelak calon profesional tidak meraih kesuksesan yang semu. Banyak duit, tetapi tidak berbahagia.
Universitas di negara maju sekarang menerima mahasiswa tidak semata melihat prestasi akademis. Calon mahasiswa pintar katanya banyak. Namun, yang bakal menjadi profesional sejati makin sedikit. Hanya karena bila mencintai bidang pekerjaan, kesuksesan sejati dan produktivitas buat negara akan terpetik.
Pintar saja tak cukup. Sekarang anak perlu pintar plus. Beberapa jenis kecerdasan belum tentu diperoleh di sekolah. Ada jenis kecerdasan yang tak bisa dipelajarim tetapi berkembang sendirinya bila anak tidak kutu buku. Kelebihan tacit knowledge seperti itu yang tidak semua anak miliki. Menyimpan kecerdasan mampu meraih kebahagiaan, salah satunya.
Kekayaan negara bukan segalanya. Gandrung terhadap American Dreams konon yang bikin kebahagiaan bangsa Amerika yang kaya-raya cuma di urutan ke-23. Melihat hasil survei di atas tak susah bikin bangsa bahagia.
Buat kita, supaya bisa sebahagia orang Denmark, sekurang-kurangnya negara harus cukup memberi pendidikan dan kesehatan, selain jaminan hari tua. Sekolah wajib mendidik anak mudah merasa bersyukur dan meniscayai bahwa tidak ada batas tertinggi dalam hal kepuasan hidup, selain meniscayai bahwa uang tidak bisa membeli apa saja. Tidak juga mampu menebus kebahagiaan dalam hidup.
Handrawan Nadesul, Dokter,
Indahnya Cinta Sejati
Kasih Sejati dari Pinggiran Sukabumi


"…Rinduilah Tuhanmu melebihi rindumu pada kekasih lain
kasihilah Tuhanmu melebihi kasihmu pada kekasih lain
karena kekasih lain akan meninggalkanmu
atau kau tinggalkan
sedangkan Tuhan adalah yang kita tuju….."

Aku tidak tahu, apakah untaian kalimat indah itu sekarang masih terukir di dinding lusuh mesjid itu, ataukah tidak. Aku juga malah tidak tahu, apakah mesjidnya itu masih ada, ataukah tidak. Yang kutahu pasti cuma satu ; kandungan makna kalimat itu begitu terpatri dalam lubuk sanubari, hingga kini.

Secara tidak disengaja, aku membacanya, pada suatu hari, kira-kira awal Desember 1994 – kala itu aku masih siswa kelas 2 MAN I Kota Sukabumi – di dinding mesjid Rindu Alam, kampung kecil di daerah Nyalindung, 10 km selatan kota Sukabumi. Aku, yang mampir ke sana bersama puluhan kawan usai bermain bola, hanya memelototi deretan kalimat itu, kata perkata, tanpa pikiran macam-macam. Sedikit pun tak terbayang dalam benak kala itu, bahwa suatu hari nanti, kalimat indah itu akan begitu kurenungkan makna dan kandungannya. Tak terbetik sedikit pun dalam anganku, bahwa suatu kali nanti, aku akan mengalami kisah sebagaimana dikandung dalam makna kata-kata puitis itu.

Kini, setelah hampir sepuluh tahun berlalu, kalimat itu seakan terngiang-ngiang di telinga, terbayang-bayang di kelopak mata. Peureum kadeuleu beunta karasa, kata orang Sunda. Untaian makna yang terkandung didalamnya, tak lagi basa-basi, tetapi begitu menghujam, meresap dalam relung sanubari. Betapa cinta seorang manusia biasa, akan terbatas ruang dan waktu. Klaim kasih sayang seorang insan, suatu saat akan terbentur sekat-sekat materi. Ekspresi cinta, hanya bisa terungkap tatkala sang kekasih ada di depan mata. Selain itu, tidak. Bantuan peralatan teknologi komunikasi sekalipun, yang dengannya dunia serasa segenggam, takkan mampu hadirkan kekasih yang jauh, secara utuh. Kekasih selain Tuhan, memang tak bisa dihadirkan setiap saat.

Dan Rindu Alam, lokasi mesjid itu berada, hanyalah desa kecil yang tidak terkenal di pinggiran selatan kota Sukabumi. Ia bukanlah Cisaat, kota kecamatan yang dipadati pondok pesantren tradisional. Rindu Alam juga bukan Ciputat, kota kecil yang selalu ramai dengan diskusi agama kaum modernis. Rindu Alam hanyalah sebuah desa, yang didalamnya ada sebuah pondok kecil, tempat para pencari cinta ilahi bersemedi.

Beberapa saat setelah Gus Dur menjabat sebagai presiden RI, Rindu Alam pernah menjadi perhatian publik, setidaknya bagi orang Sukabumi. Harian Pikiran Rakyat (PR), koran terkemuka di Bandung, menampilkan profil desa kecil itu, dalam beberapa edisi, pada penghujung tahun 2000. Pasalnya, Gus Dur mengunjungi pesantren kecil dan mesjid lusuh itu, beberapa hari setelah dilantik sebagai presiden. Masih menurut PR, Gus Dur juga pernah mengunjungi mesjid kecil itu secara diam-diam, beberapa minggu sebelum terpilih sebagai presiden.

Sepintas lalu, tak ada yang istimewa dengan mesjid itu. Ia hanyalah bangunan tua bercat putih, tembok semi permanen, dikelilingi kolam ikan yang tak terlalu lebar. Sebagaimana kebanyakan mesjid-mesjid tradisional di lingkungan pesantren. Kampung Rindu Alam yang dihuni oleh seratusan jiwa, terletak di sebuah lereng bukit hijau, dengan pepohonan yang rindang. Rumah-rumah berjajar rapi, menempel pada dinding-dinding bukit. Dan di lembah bukit itulah, mesjid Rindu Alam berada.

Saat aku tiba siang itu, suasana sunyi, senyap, nyaris tak ada suara. Tak ada kehidupan. Dari balik jendela, mataku menyapu seluruh perumahan yang mengelilingi mesjid itu. "Mereka semua, ada dalam rumah",ujar Effendi, kawan sekelasku, yang juga warga Rindu Alam. Ia tinggal di sana sejak 4 tahun terakhir. Bersama puluhan anak usia sekolah lainnya, Efendi menggantungkan kehidupannya pada Abah Didi, sang pimpinan pondok, yang diyakini sebagai seorang wali.

Abah Didi. Aku tidak tahu nama asli atau nama lengkapnya. Yang jelas, bukan Didi Permana. Menurut cerita orang-orang Rindu Alam, Abah Didi adalah seorang yang diyakini memiliki keistimewaan. "Abah mah lain jalma biasa", kata Efendi lagi. Seluruh warga Rindu Alam, hidup atas biaya Abah. Efendi hanyalah satu diantara puluhan anak sekolah yang dibiayai oleh Abah. Kalau mau, bisa sampai universitas. "Dengan syarat, harus mengabdikan diri pada pesantren ", kata Efendi lagi. Begitu juga dengan puluhan keluarga lainnya, yang hidup mengabdi pada pondok dan mengelola tanah pertanian-juga perkebunan - milik Abah. Diantara aturan lainnya, seorang santri harus menikah dengan sesama warga Rindu Alam.

Aktifitas harian warga, juga tak ada yang istimewa. Kegiatan pengajian diasuh oleh beberapa ustad muda, anak buah Abah. Begitu juga Madrasah Diniyah bagi anak-anak. Kelompok ini juga tidak memiliki ritual berupa wirid-wirid khusus yang lazimnya menjadi ciri khas gerakan tasawuf tertentu, sebagaimana dzikirnya Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah (TQN) Suryalaya Tasikmalaya itu.

Figur sentral komunitas ini memang ada pada Abah Didi. Semua orang meyakini bahwa dia seorang wali yang memiliki karomah tertentu. Dalam usia yang menjelang senja, Abah Didi tetap melajang. Ia tidak bisa ditemui setiap hari. Aktifitas hariannya apa, pergi kemana, tidak ada yang tahu secara pasti. Kendati ia memiliki sebuah padepokan kecil di tengah hijaunya alam, sekitar 200-an meter dari mesjid. "Yang jelas, beliau selalu ada di sekitar tempat ini", ujar seorang pegawai resmi Yayasan Rindu Alam. Terkadang, Abah muncul pada siang hari Jumat, setelah itu, raib lagi. Tak jarang, tamu-tamu datang dan menginap berhari-hari, tapi Abah tak muncul-muncul. Sebaliknya, bisa saja seorang tamu yang baru tiba, langsung disambut oleh Abah sejak dipintu gerbang. Seolah Abah tahu kehadiran dia. Dalam kepercayaan orang-orang tarekat, itu pertanda baik bagi yang bersangkutan.

Dan karena Abah Didi-lah, Gus Dur datang ke tempat ini. Konon, Abah Didi adalah salah satu - yang masih ada saat ini - diantara beberapa murid terdekat Hadratus Syeikh Hasyim Asy'ari, kakek Gus Dur. Wartawan Pikiran Rakyat menulis, antara Gus Dur dan Abah Didi, selalu terjalin hubungan kontak jarak jauh, yang dalam tradisi sufi, bukanlah sesuatu yang mustahil. Tentu saja itu hanya terjadi pada orang-orang yang telah mencapai maqamat tertentu. Hingga konon, komunikasi ghaib itu tetap terjalin hingga beberapa saat sebelum Gus Dur melenggang ke istana.

Terdorong rasa penasaran, pada awal Juni 2001, aku kembali ke Rindu Alam. Kebetulan ada seorang kawan mahasiswa asal Jombang –kampung kelahiran Gus Dur –berniat silaturahmi ke Abah Didi, yang minta ditemani.

Rindu Alam tahun 2001, sejauh yang kulihat, berbeda dengan Rindu Alam tujuh tahun sebelumnya. Sejak dikunjungi Gus Dur, Rindu Alam tiba-tiba menjadi perhatian. Orang-orang berdatangan, dengan berbagai tujuan. Sejak silaturahmi biasa, hingga memohon bantuan doa ingin memperoleh kekayaan. Di sebuah lokasi baru –sekitar 2 km dari padepokan lama – Rindu Alam membangun madrasah, perumahan, serta pondok pesantren. Juga berbagai fasilitas pendukung dengan peralatan mutakhir. Kawasan ini dinamakan Rindu Alam II. Nama resmi yayasannya adalah Al Mas'udiyyah. Oya, tentu saja semua ini dibiayai oleh Abah Didi.

Sedangkan Rindu Alam I, lokasi mesjid lusuh itu, masih seperti dulu. Mesjidnya masih yang itu-itu juga, pemukiman warga sekitarnya juga masih seperti sediakala. Sepi, senyap, seperti tak ada kehidupan. Menurut cerita seorang kawan, tak ada televisi, radio, apalagi internet. Entah kalau telepon.

Saat aku masuk mesjid itu untuk yang kedua kali, tulisan itu juga masih terpampang rapi. Usang memang. Warna kertasnya memudar. Pucat pasi. Tetapi aku tak menemukan keusangan sedikitpun dalam makna yang dihadirkan oleh kalimat itu. Getar jiwaku, malah terasa makin menghebat, tatkala untaian kata demi kata itu kubaca lagi.

Desember 1994, saat kubaca pertama kali, kalimat itu berlalu tanpa makna. Sedikit pun. Juni 2001, saat aku ke sana lagi, kalimatnya sama, tetapi maknanya berbeda. Jauh lebih dalam. Meminjam istilah Dhani Ahmad dalam Separuh Nafas-nya, ragam makna tergali, dari sini.

Dan kini, Maret 2004, kendati aku tak lagi bisa kesana, untaian kalimat itu tetap terpatri dalam sanubari. Sederet liku kehidupan dan cinta yang pernah kujalani, telah membukakan mata hatiku, akan kebenaran makna kalimat itu. Bagi para arjuna pencari cinta, ketahuilah, di muka bumi ini, tak ada yang namaya kasih sejati.

Ilahi, Anta Maqhsudi wa Ridhaka Mathlubi, A'thini Mahabbataka wa Ma'rifataka.

Pinggiran Nil, dinihari 17 Maret 2004

* Kupersembahkan tulisan ringan ini, untuk seseorang yang selalu kukenang.
3 Makanan Penghasil Manusia Yang Sempurna

Selama ini kita hanya mengenal makanan yang masuk melalui mulut, baik makanan berbentuk padat maupun cair, tapi hal ini ternyata belum cukup, karena ternyata ada 2 jenis makanan lagi yang sangat jarang di publikasikan dan di bahas oleh para ilmuwan, akibat 2 jenis ini tidak pernah di bahas dan diteliti oleh para ilmuwan sehingga sangat sulit untuk menjadi manusia yang sempurna.karena untuk pertumbuhan dan perkembangan ke-3 makanan ini harus terkumpul dalam tubuh untuk melakukan proses metabolisme yang sempurna. Makanan ke-3 ini memang bukan wilayah ilmuwan, tapi merupakan wilayah para pemuka agama karena ini menyangkut spiritual manusia. Berikut kita bahas ke-3 jenis makanan ini.
Dalam kehidupan manusia memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangan baik fisik/ jasmani maupun rohani.
1. Makanan melului mulut
Dikatakan sebagai sistem pencernaan. Makanannya ada, jelas terlihat dan dapat dibuktikan. Alat atau organ pencernaan yang ada pada tubuh manusia: ada, jelas, dan dapat dibuktikan.
2. Makanan melalui hidung:
Dikatakan sebagai sistem pernafasan. Makanannya berupa udara–oksigen, ada, tidak terlihat, tetapi dapat dibuktikan. Alat atau organ pernafasan pada tubuh manusia: ada, jelas dan dapat dibuktikan.
3. Makanan melalui sistem spiritual – keagamaan:
Makanannya adalah ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Taala, di antaranya bacaan “Subhanallah” untuk mengingat Allah: ada, dan jelas. Alat atau organ yang ada pada tubuh manusia dari sistem spiritual – keagamaan, ada, tidak terlihat tetapi dapat dibuktikan.
Ketika makanan tadi berkumpul pada sel-sel terkecil di tubuh manusia akan melakukan fungsi sel metabolisme. Setiap melakukan metabolisme, sel-sel terkecil di seluruh tubuh manusia yang telah mengandung ketiga unsur makanan tersebut akan bertasbih atau berzikir dengan kalimah “Subhanallah”.
Perkembangan dan pertumbuhan jiwa, rohani, batin, spiritual dan religius/keagamaan memerlukan makanan. Makanannya (makanan ke-3)adalah ibadah hanya kepada Allah Subhanahu Wa Taala.
Bentuk ibadah itu sendiri dapat dilakukan oleh fisik/jasmani manusia terbukti dan nyata, tetapi sistem yang akan mengolah makanan ibadah tadi ada pada diri manusia namun tidak dapat dilihat walaupun nyata dapat dilaksanakan.
Menurut Abah Didi dengan melakukan tarikan nafas (makanan ke-2) disertai bacaan “Subhanallah”, bacaan “Subhanallah” cukup hanya satu kali setiap satu tarikan nafas, manusia akan menghirup udara oksigen dalam jumlah yang cukup besar. Satu tarikan nafas manusia, oksigen yang masuk melalui pernafasan akan disebar ke seluruh tubuh sampai ke sel-sel terkecil yang akan melakukan fungsi metabolisme. Walaupun udara oksigen yang sampai ke sel-sel terkecil hanya sejumlah kecil saja dari satu tarikan nafas, tetapi tetap membawa satu bacaan “Subhanallah”.
Bila tidak terjadi pertumbuhan dan perkembangan rohani/ batin (hanya makanan ke-1 dan ke-2) sedangkan tubuh sudah matang-dewasa, maka akan timbul manusia:
• Susah melakukan kebaikan.
• Susah untuk beriman dan bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Taala.
• Mudah melakukan tindak kejahatan dari ringan sampai berat.
• Mudah melanggar adab kesopanan dalam kehidupan.
• Mudah melanggar hukum adat, hukum dan aturan yang berlaku.
Seluruh tubuh selalu dibiasakan mengingat Allah, karena setiap tarikan nafas dengan disertai “Subhanallah”, akan membawa masuk hawa keTuhanan “Subhanallah” bersama oksigen, yang akan menyebar ke seluruh tubuh atau ke seluruh sel dan dipergunakan untuk berbagai fungsi metabolisme. Maka setiap sel di tubuh kita yang akan mengadakan metabolisme selalu menggunakan oksigen yang membawa “Subhanallah”.
Jadi, setiap sel di seluruh tubuh manusia dari sel yang terkecil pada saat melakukan fungsi sel/metabolisme selalu mengingat Allah dengan “Subhanallah” terlebih dahulu. Demikian pula dengan proses yang sama pada saat mengeluarkan nafas.
Mengapa ke-3 makanan ini sangat jarang di bahas secara bersamaan? Hal ini menurut , pendapat penulis :
1. Untuk membahas ini secara lengkap maka perlu orang yang bukan hanya seorang ilmuwan , tapi juga seorang yang sangat menguasai ilmu spiritual yang sangat dalam .

2. Makanan ke-2, yaitu yang masuk melalui hidung tidak banyak penelitian dan informasi yang kita dapatkan. Bagi manusia , pernafasan merupakan salah satu factor pendukung yang sangat penting dalam kehidupan, karena hampir seluruh kegiatan fisiologis yang terjadi dalam tubuh sangat memerlukan oksigen. Kalau makanan melalui hidung ini sangat penting, kenapa sangat jarang yang menelitinya?? Mengapa ia tetap menjadi ‘misteri kehidupan’?? apakah kita pernah mendapatkan referensi dari peneliti, *berapa kali permenit menarik dan mengeluarkan nafas yang terbaik untuk kesehatan?? ** Berapa kandungan oksigen yang tepat dan terbaik pada saat menarik nafas??***dimana tempat bernafas yang tepat dan terbaik?? Pertanyaan ini tidak akan anda temukan jawabannya dari peneliti karena untuk mendapatkannya anda tidak perlu membeli/membayarnya ke kasir, karena dia bertebaran tidak terbatas di sekitar anda.

3. Untuk makanan ke-3 yaitu makanan spiritual untuk ruh juga sangat banyak dan beragam, apalagi dalam ajaran islam. Kita tinggal memilih ibadah mana yang kita mau. Tapi dari begitu banyak makanan sptitual ini , mengapa tidak juga menghasilkan manusia yang sempurna –yang seperti di kehendaki oleh Allah SWT? Berdasarkan analisa dan ilmu yang penulis dapatkan, ternyata makanan ke-3 dalam hal mengkonsumsinya sama dengan makanan ke-1 yang masuk melalui mulut. Makanan spiritual ini ternyata harus juga di bawah petunjuk dan bimbingan dari ahlinya. Kalau makanan melalui mulut kita mendapat informasi melalui penelitian dan ilmuwan, maka makanan ke-3 ini harus juga kita dapatkan melalui petunjuk dan bimbingan guru yang benar (hal ini akan dibahas lebih dalam nanti di “PERAN GURU DALAM ISLAM”.)

#.Mengapa banyak manusia yang sudah banyak mengkonsumsi dan teratur dalam menjalankan tapi tidak menghasilkan seperti yang dia harapkan…??

#. Mengapa banyak manusia beribadah, tapi bukannya ketenangan yang didapat tapi malah hati yang gelisah dalam menghadapi hidup??

#. Mengapa banyak manusia sudah beribadah, hidup berkecukupan menurut ukuran manusia dan terlihat sempurna tapi malah hatinya tidak mendapat ketenangan?
Koruptor Itu Adalah Orang Yang Makanannya Tidak Sempurna

Judul tulisan diatas sekilas adalah sindiran atau sekedar gurauan bagi anda yang akan membaca tulisan ini,karena bagaimana mungkin koruptor bisa kurang makan sedangkan mereka bergelimang uang, jangankan untuk sekedar makan , untuk hidup berfoya foya saja mereka tidak kekurangan.

Tapi mari kita lihat makanan dari sisi lain.. sewaktu manusia dilahirkan sebenarnya manusia tersebut terdiri dari unsur jasad/tubuh dan ruh. Manusia yang baru lahir-yang biasa kita sebut bayi, mempunyai tubuh yang sama dengan kita, orang dewasa. Seorang bayi diberikan makan oleh sang ibu sesuai dengan umur dia pada waktu itu. Seorang ibu akan sangat memperhatikan kualitas dan takaran makanan dari sang bayi, tumbuh menjadi anak-anak sampai dia dewasa. Tapi bagaimana dengan si ruh?? Bukankah manusia dilahirkan tidak hanya tubuh yang harus dibesarkan tapi juga si ruh tadi juga harus di besarkan sehingga ia juga menjadi dewasa mengikuti tubuh kita?. Kalau tubuh kita untuk menjadi dewasa tersedia begitu banyak jenis makanan yang tersedia. Para peneliti diseluruh dunia berlomba-lomba meneliti kualitas dan variasi makanan sejak masih dalam kandungan sampai sang tubuh itu mati. Tapi apakah untuk pertumbuhan dan perkembangan si ruh para peneliti diseluruh dunia tadi juga berlomba untuk menemukan kualitas dan variasi makanannya??? Mungkin jawabannya tidak!! Karena mereka sendiri tidak mengerti ruh itu apa? Seperti apa makanannya? Apa makanannya sewaktu dia masih bayi, anak anak sampai dia dewasa…..disinilah akan dijelaskan kaitan antara makanan dengan koruptor……

3 Jenis Makanan Dalam Hidup.
Manusia, dalam kehidupannya memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangannya baik untuk tubuhnya maupun untuk ruh-nya. Makanan untuk tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu yang masuk melalui mulut dan yang masuk melalui hidung. Makanan yang masuk melalui mulut tidak usah dibahas disini karena sudah bejibun referensi dan informasi yang kita dapatkan. Tapi kalau makanan melalui hidung tidak banyak penelitian dan informasi yang kita dapatkan. Bagi manusia , pernafasan merupakan salah satu factor pendukung yang sangat penting dalam kehidupan, karena hampir seluruh kegiatan fisiologis yang terjadi dalam tubuh sangat memerlukan oksigen. Kalau makanan melalui hidung ini sangat penting, kenapa sangat jarang yang menelitinya?? Mengapa ia tetap menjadi ‘misteri kehidupan’?? apakah kita pernah mendapatkan referensi dari peneliti, berapa kali permenit menarik dan mengeluarkan nafas yang terbaik untuk kesehatan?? Berapa kandungan oksigen yang tepat dan terbaik pada saat menarik nafas??dimana tempat bernafas yang tepat dan terbaik?? Pertanyaan ini tidak akan anda temukan jawabannya dari peneliti karena untuk mendapatkannya anda tidak perlu membeli/membayarnya ke kasir, karena dia bertebaran tidak terbatas di sekitar anda. Dalam islam sebenarnya ada perguruan yang mendalaminya, tapi inipun dijadikan rahasia dari perguruan tersebut dan tetap disimpan diperguruan tersebut. Dan makanan yang ketiga adalah makanan untuk si ruh, yaitu ibadah kepada Tuhan atau Sang Pencipta!!, Allah

Kaitan Antara Makanan Ketiga Dan Korupsi.

Makanan yang ketiga ini sebenarnya juga sangat banyak, sehingga harus dipilih mana yang paling tepat dan menyehatkan . manusia diturunkan di muka bumi ini sebenarnya disuruh untuk beribadah kepada Tuhannya . Dan ibadah yang paling disenangi oleh Sang Pencipta itu adalah mengingat-Dia. Dalam agama islam mengingat Allah yang terbaik itu adalah membaca “subhanallah” .Sewaktu makanan ketiga ini jarang anda berikan untuk ruh anda, sementara tubuh anda telah tumbuh dewasa , apa yang terjadi?? Kalau anda jarang memberikan makanan ketiga ini , si ruh tadi akan tetap kecil seperti anak anak, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara pertumbuhan dan perkembangan si tubuh dan si ruh. Koruptor itu persis seperti anak anak!!, karena memang ruh nya masih anak-anak. Coba kita perhatikan bagaimana tingkah polah anak-anak. seorang anak , dia tidak tahu mana yang benar dan salah, dia mudah melanggar aturan yang ada, suka mengambil sesuatu yg disenanginya, merebut yang bukan haknya tanpa memikirkan apa orang lain sakit hati dan menderita karenanya, dia hanya memikirkan diri sendiri dan tidak tahu apakah perbuatannya salah atau tidak yang penting apa yang dia mau dia dapatkan.

Alaangkah menderitanya Ruh Para Koruptor Itu sekarang dan nantinya!!

Kalau orang di seluruh dunia menghujat dan membenci koruptor, maka saya sangat kasihan dengan ruh koruptor itu, karena jasad mereka itu sudah dewasa bahkan sebagian besar sudah mendekati mati, tapi ruh nya masih anak anak. Bukankah di akhirat nanti yang akan berhadapan dengan Allah adalah sang ruh?? Bagaimana jadinya kalau yang berhadapan dengan Allah itu masih anak-anak,sementara dia sendiri tidak tahu apa perbuatannya salah atau benar?? Wahai para koruptor kasihanilah ruh anda yang akan mengalami penderitaan dunia-akhirat. Dewasakanlah ruh anda segera dengan makanan ke-3. Seimbangkanlah tubuh dan ruh anda, jangan biarkan sang ruh seperti anak-anak terus menerus…. maka satu satunya jalan untuk memperbaiki bangsa ini adalah perbanyaklah makanan ketiga tadi. Karena makanan pertama, yang melalui mulut, sangat melimpah di Indonesia, makanan kedua juga tidak kalah melimpahnya dan gratis pula,tapi kalau makanan ketiga anda carilah sendiri, karena makanan ketiga ini hanya ada pada Guru yang Mursyid.mencari Guru yang Mursyid itulah yang sangat susah di Indonesia, karena hanya dialah yang tahu makanan yang baik dan menyehatkan buat anda, karena guru yang Mursyid pasti akan memberikan makanan yang berbeda ke setiap muridnya, karena hanya dialah yang tahu apakah ruh anda masih anak-anak atau mau dewasa dan hanya dia jugalah yang tahu makanan yang baik dan sehat untuk anda dan kapan anda boleh memakannya..janganlah anda beragama tanpa guru , karena tanpa bimbingannya anda tidak tahu apakah anda masih anak-anak atau mau beranjak dewasa dan juga anda tidak tahu makanan apa yang cocok buat anda dan kapan anda harus memakannya.selamat mencari wahai para koruptor ……………..

Arti Tafakur dan meditasi

Arti Tafakur dan meditasi
Tafakur adalah suatu perenungan dengan melihat, menganalisa, meyakini secara pasti untuk mendapatkan keyakinan terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan Allah. Banyak hal dari Allah yang harus ditelaah, dianalisa hingga akal pikiran yakin dan perasaan menerima, seperti sifat sifat Allah, nama nama Allah, ciptaan ciptaan Allah semua akan membawa kepada percaya adanya Allah. Tuhannya Islam bernama Allah dengan memiliki 99 nama lainnya, Allah mempunyai sifat yang spesifik, mempunyai ciptaan, mempunyai dzat Ketuhanan. Tafakur dalam Islam akan meningkatkan tauhid, keyakinan dan kepercayaan kepada Allah berdasarkan akal pikiran dan perasaan atau hati.
Selain untuk mendekatkan diri kepada Allah, Tafakur juga dapat digunakan untuk setiap saat melihat, memperhatikan perilaku, sifat, kejadian, masalah yang setiap saat muncul selama manusia – umat Islam menjalani kehidupan.
Dalam menjalani kehidupan harus selalu diwaspadai, akan terjadi hal-hal baru yang baik atau buruk, menguntungkan dan atau merugikan. Semua ini ada yang dapat diatasi dan diatur, ada yang tidak, terjadi secara spontan menurutkan kehendak Allah Subhanahu Wa Taala, ada yang dapat diterima dan lebih sering tidak dapat diterima.
Tafakur dapat di bagi menjadi 3 golongon, yaitu:
1. - Tafakur Kepada Allah Subhanahu Wa Taala
2. - Tafakur Kepada Nabiyullah Muhammad Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam
3. - Tafakur Kepada Diri Sendiri




Meditation

Kata meditasi sudah tidak asing, dengan berbagai ragam arti dan makna, menjadi pengertian yang tidak perlu memakai kamus atau referensi untuk dapat menyatakan apa itu meditasi. Dari arti dan makna yang sangat sederhana, ketenangan dapat berarti pula sebagai konsentrasi, pola atau cara metoda pernafasan, berarti juga zikir atau wirid. Banyak arti lain tergantung kepada mereka, baik itu kelompok, agama, sekte yang ingin mengekspresikan arti meditasi itu lebih dalam atau lebih luas.
Ditinjau dari maksud dan tujuan meditasi, sebenarnya meditasi adalah bagian yang sangat erat hubungannya dengan suatu ajaran agama atau ideologi, karena yang akan diolah dalam melaksanakan meditasi adalah akal pikiran dan perasaan, dimana seperti sama-sama diketahui bahwa pikiran dan perasaan adalah dua buah alat yang sangat berguna dalam menerima, menganalisa dan akhirnya akan meyakini agama yang dianutnya.
Dalam meditasi akal pikiran dan perasaan akan dilatih untuk menjadi lebih konsentrasi, lebih fokus, lebih sadar, lebih jernih, lebih tenang hingga muncul suatu analisa yang adil dan bijaksana dalam beriman dan berkeyakinan kepada Allah Subhanahu Wa Taala untuk dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai manusia yang menganut agama, ajaran, atau ideologi yang benar.
Setiap agama baik agama langit maupun agama dunia memiliki tata cara atau metoda untuk melakukan suatu meditasi. Sebaiknya meditasi dilakukan sesuai dengan ajaran agama, ideologi yang dianutnya. Tidak ada larangan setiap orang untuk mempelajari berbagai bentuk meditasi dari berbagai golongan dan agama. Aturan meditasi dari suatu agama dan golongan akan terlihat dengan jelas bahwa meditasi itu untuk dijalankan atau dipraktekkan oleh dan untuk mereka masing-masing. Akal pikiran dan perasaan yang dilatih dalam meditasi akan dikaitkan dengan filosofi atau maksud dan tujuan dari ajaran agama dimana orang tersebut menganut dan meyakininya.

Hidup anda hanya 90 detik!!

Hidup anda hanya 90 detik!!

Dalam kehidupan sehari-hari manusia di dunia sudah seharusnya selalu mengingat akan kehidupan akhirat. Kehidupan akhirat adalah tujuan hidup sebenarnya dan manfaatkanlah waktu yang sangat pendek dari kehidupan di dunia untuk mendapatkan keuntungan di akhirat.

Peringatan akan kebaikan dan keburukan hidup di dunia Allah Subhana Wa Taala sendiri yang menjelaskan dalam Al - Qur'an.
· Firman Allah dalam surah Al Mu’minuun, ayat 112 – 114: "Allah bertanya: Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi ?"."Mereka menjawab: Kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung"."Allah berfirman: Kamu tidak tinggal di bumi melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui".

Bila manusia tidak menggunakan kehidupan dunia untuk mencari status yang baik di akhirat maka jadilah kehidupan dunia ini bagi manusia tersebut sebagai main-main atau senda-gurau, atau dapat diumpamakan seperti permainan "Monopoli".
· Firman Allah dalam surah Al An’aam, ayat 32: "Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain main-main dan senda-gurau belaka, dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidaklah kamu memahaminya!"
· Firman Allah dalam surah Al Ankabuut, ayat 64:"Maka tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda-gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui".
· Kehidupan Dunia

Beberapa ayat Al Quran menegaskan bahwa kehidupan dunia hanya mempunyai waktu yang sangat singkat dibandingkan dengan kehidupan akhirat.

Malaikat-malaikat dan Jibril naik menghadap kehadapan Tuhan dalam
sehari, yang ukurannya sama dengan lima puluh ribu tahun.
QS. Al Ma’aarij (70) : 4

Dijelaskan dalam ayat tersebut bahwa 50.000 tahun di dunia sama dengan satu hari di akhirat dengan kata lain seseorang yang berumur 50 tahun menjalani kehidupan di dunia sama dengan 90 detik waktu akhirat. Sedemikian singkat manusia hidup di dunia yaitu 90 detik dalam waktu akhirat. Sedangkan setelah itu manusia akan menjalani kehidupan di akhirat selamanya (kekal).

Manfaatkanlah waktu yang sangat pendek dari kehidupan di dunia untuk mendapatkan keuntungan dikehidupan akhirat karena kehidupan manusia yang sebenarnya adalah kehidupan akhirat.
Hai kaumKu, sesungguhnya kehidupan di dunia ini hanyalah kesenangan
sementara dan sesungguhnya akhirat itulah yang kekal.
QS. Al Mu'min (40) : 39

Kehidupan di dunia yang bagaimana yang akan merugikan manusia pada kehidupan akhirat ? Dan kehidupan di dunia yang bagaimana yang akan menguntungkan pada kehidupan akhirat ?
Kehidupan di dunia yang menguntungkan pada kehidupan akhirat adalah kehidupan yang menurut aturan yang sudah ditentukan oleh Allah SWT dan sesuai dengan janji dan perintah Allah bahwa, hidup manusia di dunia hanya untuk beribadah dan mengabdi pada Allah SWT.

Katakanlah : Sesungguhnya Shalatku, lbadahku, Hidupku,
dan Matiku hanya untuk Allah Tuhan Semesta Alam.
QS. Al‑An'aan (6) : 162

Bila manusia tidak menggunakan kehidupan dunia untuk mencari status yang baik di akhirat maka jadilah kehidupan di dunia ini bagi manusia tersebut sebagai main‑main dan senda-gurau, atau dapat kita umpamakan seperti permainan ” Monopoli.”

Dan sesungguhnya Akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.
QS. Al Ankabut (29) : 64

Jelas bahwa tujuan hidup manusia di dunia, pada hakekatnya adalah untuk mencari dan mengumpulkan bekal sebanyak‑banyaknya bagi kehidupan akhirat.Tingkat derajat manusia di akhirat nanti, ditentukan oleh sedikit banyaknya bekal yang dibawa dari dunia. Semakin banyak bekalnya maka akan semakin tinggi pula tingkat kemuliaannya. Apa yang dimaksud dengan ” bekal ” itu ?

Barang siapa menghendaki keuntungan di akhirat akan kami tambah
keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia
kami berikan ketiadaannya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada
baginya suatu bagianpun di akhirat.
QS. As‑Syurra (42) : 20

Yang dimaksud bekal yang diperlukan untuk mendapatkan kedudukan yang tinggi di akhirat adalah pahala. Pahala adalah hadiah yang diberikan Allah kepada manusia apabila ia lulus dari ujian yang dihadapinya. Ujian‑ujian ini pada dasarnya terletak pada dua jalur, yaitu jalur hablum minallah dan jalur hablum‑minannas.
Pada, kedua jalur ini. Allah dan Rasul‑Nya telah menentukan "aturan" bagaimana manusia harus bersikap. Misalnya saja, dalam jalur hablum‑minannas ditegaskan manusia diwajibkan berzakat. Semua aturan tentang zakat tertuang lengkap dalam AI‑Quran dan Hadits Rasulullah SAW.
Barang siapa yang dapat tetap patuh melaksanakan aturan ini, dengan niat semata­-mata karena Allah, maka ia disebut orang yang bertaqwa. Dan dia akan memperoleh pahala, yang kelak akan dirasakan kenikmatannya di akhirat nanti. AI‑Quran menjelaskan bahwa setiap manusia akan memperoleh ganjaran (pahala) dari Allah, atas perbuatan yang dilakukannya sendiri.

Tiap‑tiap jiwa akan merasakan mati dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam surga. Maka sungguh ia beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah
kesenangan yang memperdayakan.
QS. Ali Imran (3) : 185

PERAN GURU DALAM ISLAM

PERAN GURU DALAM ISLAM

Dalam mendalami agama islam , peran seorang guru itu adalah mutlak . ilmu agama islam itu sangat luas, sehingga hidup kita ini tidak akan cukup untuk mempelajari agama islam. Dan dalam beribadah kepada Allah, Dia pun sebenarnya tidak menuntut hambanya untuk melakukan semua yang diperintahkan-Nya. Kesulitan kita dalam memilih ibadah mana yang cocok dan diterima oleh Allah adalah hal yang sangat sulit. Kita tidak tahu bahwa ibadah yang kita lakukan telah diterima atau ditolak oleh-Nya. Kebanyakan manusia dalam menjalankan ibadah tidak berdasarkan petunjuk dan bimbingan seorang Guru , sehingga ibadah yang dilakukan akan sia-sia dan mereka kebanyakan akan putus asa . hal ini banyak kita temui di masyarakat , bagaimana orang yang cenderung menyalahkan Allah dan lingkungan atas penderitaan dan kesulitan hidup yang dia alami. Banyaknya orang yang putus asa dan malah lari dari ajaran islam. Dan bagaimana manusia dengan gampangnya bunuh diri dengan berbagai alasan dan cara. Hal ini menunjukkan bahwa mereka dalam menjalankan agama islam tanpa bimbingan seorang guru yang benar dan kuat dalam keyakinan.

Allah menurunkan Al-quran lengkap dengan Peraga nya.
Sewaktu Allah menurunkan Al-quran kemuka bumi ini,Allahpun langsung menurunkan PERAGA nya. Dalam hal ini , peraga dalam Al-quran adalah Nabi Muhammad S.A.W. Dan semua tindakan , ucapan,serta petunjuk nabi harus kita ikuti dan itu biasa kita sebut dengan Hadish Nabi. sehingga ada pendapat dari sebagian ulama bahwa nabi Muhammad S.A.W adalah Al-quran berjalan. Dan di jaman sekarangpun sebenarnya peraga itu tetap ada yaitu Guru yang benar atau biasa di sebut guru Khusus atau biasa juga disebut dengan guru yang mursyid. Guru khusus ini bisa seorang kyai, tapi juga bisa datang dari orang ‘biasa’ yang tidak kita duga-duga.

Carilah Guru Khusus itu!!
Persoalan kita sekarang , dalam menjalani islam kita sangat sulit mencari Peraga tersebut, dia tersembunyi dan tidak memperlihatkan diri seperti halnya para Nabi. Sehingga kita lihat saat ini, bagaimana umat islam binggung mana kyai atau ustadz atau orang yang bisa dijadikan peraga dalam menjalankan ibadah kepada Allah. Ada kyai atau ustadz yang awal kemunculannya sangat kita kagumi dan kita ikuti petunjuknya, tapi dalam perjalannya kita malah bosan dan meninggalkan dia , karena ucapan yang begitu banyak keluar dari mulutnya, tapi bukannya menenangkan hati tapi malah membuat hati gelisah. Belum lagi prilaku dan tindakannya tidak sesuai dengan ucapan yang dia keluarkan. Tapi yakinlah PERAGA itu ada dan carilah terus…., maka anda akan menemuinya. Dan begitu anda menemuinya ikutilah ajarannya , walaupun nanti ajarannya itu akan bertentangan tapi itulah obat buat hati anda yang gelisah
*Bagaimana ciri guru khusus tersebut??
*Apakah dia bertanggung jawab bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat terhadap muridnya??
*Apakah guru khusus ini silsilah langsung dengan Nabi Muhammad SAW???
Hal ini akan saya jawab pada sesi berikutnya……..

OBAT SEMUA PENYAKIT HIDUP

OBAT SEMUA PENYAKIT HIDUP
Keyakinan sebagai obat paling ampuh semua penyakit.

Dalam menjalani kehidupan yang semakin tinggi tingkat tekanan, penyakitpun berkembang dalam berbagai variasi dan macamnya , yang sudah terdeteksi jenis dan obatnya, maupun yang belum diketahui jenis dan obatnya. Penyakit pun mengikuti berkembang seiring dengan berkembang kehidupan yang kita jalani. Variasi dan jenis penyakit sulit kita pahami apalagi kita sebagai orang awam .hanya keyakinan dan usaha untuk menyembuhkan dari diri kita yang bisa mengobati penyakit yang ada dalam diri kita..

Keyakinan yang bagaimana yang bisa menyembuhkan??
Keyakinan dalam penyembuhan suatu penyakit adalah keyakinan kita Siapa yang mendatangkan penyakit dan Siapa yang menyembuhkan..suatu penyakit yg menghinggapi seorang manusia tidak datang dengan sendirinya, tapi ada yang mendatangkan penyakit tersebut. Dalam agama islam , umat islam meyakini bahwa Allah lah yang mendatangkan penyakit dan hanya Allah jugalah yang akan menyembuhkan.. tidak ada suatu kekuatan apapun yang dapat menyembuhkan tanpa seizin-Nya… dokter atau orang yang mampu menyembuhkan hanyalah perantara dalam penyembuhan dengan seizin Allah.. maka penyakit apapun yang menghinggapi manusia, sepanjang kita yakin kepada orang yang menyembuhkan dengan seizin Allah , maka sesungguhnya tidak ada penyakit yang susah untuk di obati..memang sebenarnya seseorang yang berobat kepada seseorang harus yakin dulu bahwa orang yang dia datangi mampu menyembuhkan,walaupun obat yang diberikan berbeda tiap orang.

## Kepasrahan total kepada Allah lebih utama

Setelah kita meyakini bahwa Allah lah yang mendatangkan penyakit dan hanya dengan Izin Allah jua lah kesembuhan itu akan datang, maka tahap selanjutnya kepasrahan total kepada Allah lah obat berikutnya। Kita sering melihat banyak orang yang mengalami sakit parah dan sudah berobat kemana mana tapi penyakit yang dia alami tidak juga sembuh malah terkadang bertambah parah. Tapi sewaktu dia sudah menyerah dan uang untuk berobat sudah tidak ada ,

Rokok sebagai kambing hitam penyakit mematikan

Rokok sebagai kambing hitam penyakit mematikan.

Keyakinan dan kebenaran yang diyakini oleh seluruh orang bahwa rokok telah membunuh manusia tiap tahunnya tidak terbantahkan lagi. Dan keyakinan inipun telah dibuktikan oleh semua ilmuwan yang menyatakan bahwa rokok itu telah menjadi pembunuh yang sangat mematikan.
Rokok malah melawan penyakit

Pernyataan diatas memang akan menimbulkan cemoohan dan akan dianggap sebagai informasi sampah dan juga akan dianggap tidak mempunyai dasar dipandang dari sudut ilmu pengetahuan.
Namun sesuatu temuan baru kebanyakan akan menimbulkan perlawanan dari sesuatu yang telah diyakini, tapi untuk membuktikan temuan baru ini memang harus di coba dan para peneliti mencoba meneliti dari sisi lain.
Dasar dari penulis yang menyatakan rokok malah melawan penyakit adalah seperti halnya darah putih dalam melawan penyakit. Darah putih bekerja apabila ada penyakit yang masuk ke dalam tubuh, apabila darah putih menang dalam melawan penyakit, maka penyakit itu akan mati atau menghilang. Tapi apabila darah putih yang kalah maka darah putih itu akan menjadi nanah dalam tubuh.
Begitu juga halnya dengan rokok!! Nikotin dalam rokok berfungsi dan bekerja seperti darah putih dalam tubuh. Nikotin akan aktif dan bekerja bila dalam tubuh manusia telah mengidap penyakit. Apabila nikotin itu mampu melawan penyakit maka tubuh manusia itu akan sembuh dari penyakit tersebut, tapi sebaliknya apabila nikotin itu yang kalah dalam melawan penyakit yang ada dalam tubuh , maka nikotin itu akan menempel di tempat penyakit tersebut.
Kesalahan dari peneliti adalah mereka hanya melihat nikotin sewaktu nikotin itu kalah dan menempel pada area yang sakit di tubuh manusia. Karena nikotin kalah dalam melawan penyakit dan menempel ditempat yang sakit , maka para peneliti menyimpulkan nikotinlah yang menyebabkan penyakit tersebut. Padahal nikotin adalah obat bagi tubuh dalam melawan penyakit yang mematikan yang selama ini menjangkiti manusia selama ini.
Anda tidak akan langsung percaya atas tulisan ini!!!! Tapi silahkan anda buktikan dan teliti sendiri!! Selamat mencoba …..

ओबत फ्लू babi

Obat Ampuh Flu Babi
Sejarah virus.
Sejak terjadinya industrialisasi dan pembangunan yang tidak terkendali oleh manusia di muka bumi, telah menyebabkan kerusakan yang tidak hanya terjadi di bumi tetapi juga di atasnya. Kerusakan ozon yang terjadi beberapa decade akhir akhir ini telah menyebabkan kerusakan-kerusakan di muka bumi ini. Namun yang tidak disadari dan diketahui oleh para ilmuwan dan peneliti adalah masuknya virus virus yang berasal dari luar angkasa yang menyebar di bumi dengan kemampuan yang mematikan dan mempunyai daya bunuh yang luarbiasa. Virus virus yang masuk ke bumi ini menyerang makhluk hidup , terutama manusia dengan sangat cerdas dan bermutasi dengan sangat cepat sehingga sampai detik ini tidak ada ilmuwan yang mampu mendeteksi virus virus ini apalagi menemukan obat penangkal virus ini. Sewaktu ilmuwan baru menemukan penangkal dari virus ini, mereka sudah mampu menyesuaikan diri terhadap obat yang ditemukan…

Virus virus yang berasal dari luarangkasa ini diantaranya adalah virus HIV/AIDS, VIRUS FLU BABI DAN VIRUS FLU BURUNG. Virus-virus ini berkerja dengan sangat cerdas dan sangat cepat berkembang biak.

Cara kerja virus luar angkasa

Virus ini mempunyai cara kerja yang sulit di deteksi karena mereka masuk ke virus yang telah eksis pada makhluk hidup terutama manusia. Mereka menyamar seperti virus yang telah eksis , berkembang biak dengan sangat cepat dan sulit untuk dideteksi.

Kaitan antara rokok dan virus

Tidak ada suatu penelitianpun yang memandang positif terhadap rokok, rokok telah dijadikan kambing hitam atas semua penyakit yang berbahaya yang di idap manusia dan telah diputuskan bahwa rokok telah menyebabkan kematian nomor wahid didunia karena akibat penyakit yang ditimbulkannya. Namun penulis mengemukakan pendapat dan keyakinan yang berbeda dari seluruh manusia di muka bumi ini. Keyakinan yang di dapat penulis bahwa hanya rokoklah yang mampu membunuh virus virus ini. Dan penyakit AIDS dan flu yang sangat menakutkan itu hanya bisa disembuhkan dengan merokok. Penulis bukanlah seorang ilmuwan ataupun peneliti, tapi dengan keyakinan yang dimiliki , penulis mengajak peneliti dan penderita untuk membuktikannya.. penulis bukanlah pengidap penyakit ini dan tidak pernah tertular penyakit ini. Dasar keyakinan ini penulis silahkan peneliti dan penderita untuk membuktikan penemuan obat ini. Namun untuk dapat sembuh dari penyakit ini , penyembuhannya tidak hanya dengan merokok tapi juga harus disertai dengan unsur spiritual. Gabungan kedua unsur inilah yang dapat menyembuhkan penyakit dari virus virus mematikan tersebut.

Spritualitas dan rokok

Memang ini akan dianggap tulisan yang tidak ada dasarnya dan terkesan sengat mengada-ada, namun suatu keyakinan hanya akan diyakini kalau dibuktikan!! Dan penulis mempersilahkan untuk membuktikan ini. Yang akan menjadi pertanyaan adalah unsur spiritual mana yang akan dikombinasikan dengan rokok ini supaya mampu menyembuhkan? Disini penulis tidak bisa mengatakan unsur spritualnya karena untuk melakukan penyembuhan ini harus lewat bimbingan langsung ..

Bimbingan spiritual.

Para penderita nantinya akan diajarkan dan dibimbing bagaimana cara mengabungkan spiritual dan rokok. Bimbingan ini membutuhkan 3x pertemuan. Akan tetapi pada pertemuan pertamapun penderita sudah dapat merasakan perubahan…